Page 27 - Vol. Edisi Semester 1 2023
P. 27

Keluarga ini memang suka sesuatu yang terdapat unsur
                                                          airnya, maka dari itu nama kedua anak mama dan bapak ada
                                                            unsur airnya. Anggota ketiga dari rumah di persimpangan
                                                            jalan ini adalah bapak, anggota keempat adalah mama dan
                                                                              yang terakhir adalah nenek Pariyem.

                                                         Tentu saja begitu pintu kayu itu terbuka, pemandangan yang
                                                          tersaji adalah mereka berempat yang tengah duduk bersama
                                                                 guna menonton berita. Sebenarnya Danau tidak ikut
                                                            menonton berita, ia hanya ikut duduk dan membaca buku
                                                                                    pelajarannya; biasa anak rajin.

                                                                Suara sapaan dari Air membuat seisi rumah menoleh
                                                            padanya. Bapak tampak tak menggubris dan melanjutkan
                                                                  menonton berita politik terbaru—nenek juga sama.
                                                          Sedangkan mama langsung mengambilkan air minum untuk
                                                                                    Air dan menyuruh Air duduk.





               Air menerima air minum dari mamanya, walau langsung menuju kamarnya
               untuk istirahat. Sesampainya di kamar, Air merebahkan tubuhnya di sana.
               "Memangnya salah ya kalau jadi orang ga punya? Memangnya salah ya kalau aku
               jelek?" monolog Air.

               Pikiran itu terpecah saat ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan WhatsApp.
               Ternyata pesan itu dari Bumi, ia mengingatkan Air untuk mengerjakan PR
               matematika. Ya, Bumi adalah salah satu teman baik Air.

               Air beranjak dari tempat tidur dan menuju ke meja belajar untuk menyelesaikan
               tugas sekolahnya. Malam ini berjalan seperti biasa, ia mengerjakan tugas lalu
               makan dan tidur.

               Malam ini terasa begitu cepat, kini cahaya mentari mulai menerobos masuk
               melalui ventilasi, tanda bahwa kini sudah pagi dengan sambut-sambat wejangan
               dari bapak.





                                                     Hanya kamarlah yang selalu menyambut kedatangan Air dengan
                                                        sepenuh hati—pelukan ranjang ini memang menghangatkan.

                                                       Baru saja lamunan mulai menyapa, Air sudah terpikir lagi oleh
                                                                     kejadian yang tarjadi padanya tadi di sekolah.

                                                     "Otak ini, tidak bisakah mengabaikanku melamun sebentar saja?
                                                     Baru saja ingin melamun, sudah disuruh mikir lagi aja," monolog
                                                                                  Air memprotes dirinya sendiri.

                                                     Di sekolah ia memang tidak diperlakukan dengan baik, sebagian
                                                         anak mengolok-oloknya karena lahir di keluarga sederhana,
                                                         sebagian lagi memerintah seenaknya. Memang tidak semua
                                                        memperlakukan Air seperti itu. Air masih memiliki beberapa
                                                        teman, walau tidak banyak tapi orang-orang itulah yang mau
                                                                                      menerima Air apa adanya.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32