Page 26 - Vol. Edisi Semester 1 2023
P. 26

Goresan Air
                        Goresan Air







              Remang cahaya senja sore hari, menemani tatapan sayu
             seorang gadis yang tengah duduk menopang dagu di pinggir
             sungai. Rambutnya tersapu indah oleh angin, bersamaan
             dengan derai air sungai yang mengalir deras. Tatapannya
             tampak kosong, entah ia menatap ke arah mana. Dengan wajah
             yang mulai memerah seolah menahan sesak dalam dada, bulir
             air mata mulai turun membanjiri pipi ranum gadis itu.

             Matahari mulai turun menghilang sepenuhnya, menyisakan
             secercah cahaya jingga diantara gelapnya awan malam. Suara
             bedug yang menandakan waktu untuk shalat Maghrib
             memecahkan lamunan gadis itu, bergegas ia seka kilas air mata
             lalu meraih tasnya dan beranjak dari sana untuk pulang.









                                                Jalannya lamban, tampak sangat malas untuk kembali menyapa
                                         rumahnya. Sesekali ia diklakson oleh pengendara dari belakang karena
                                                                         tanpa sadar berjalan di tengah trotoar.


                                           Kedua kaki itu terhenti saat rumah tempat tinggalnya tampak hanya
                                         lima langkah lagi, ia mengehala nafas panjang sembari menyentuh pipi
                                         memastikan tak ada lagi air mata tersisa. Seulas senyum ia paksa untuk
                                                                          terukir di wajahnya, "Ayo, semangat."

                                                   "Aku pulang," sapa sang gadis sembari memutar kenop pintu.



             Rumah itu tak begitu ramai, hanya berisikan lima orang.
             Keluarga sederhana yang hanya memiliki satu putri dan
             satu putra. Si sulung namanya Air Rumi, gadis mungil dan
             manis yang kini baru saja masuk ke jenjang Sekolah
             Menengah Atas. Air adalah tipikal gadis yang pendiam, ia
             cukup tertutup dalam pertemanan dan membenci
             keramaian.


             Anak mama yang nomor dua atau si bungsu namanya
             Danau Kaelang. Danau bisa dibilang anak kesayangan
             mama dan bapak, tentu saja karena ia sangat dimanja,
             namanya juga bungsu. Tapi wajar saja jika ia dimanja,
             karena dia selalu mendapat peringkat paralel pertama di
             sekolahnya. Umur Danau sekarang 11 tahun, ia masih kelas
             5 Sekolah Dasar.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31