Page 42 - Vol. Edisi Semester 2 2024
P. 42
"Tunggu dek, ini masih pagi apakah kamu tidak sekolah dan maaf
sebelumnya apa kamu seorang pemulung?" Ucap ibu tadi yang melihat
Manda membawa plastik berukuran besar yang penuh sampah.
"Saya putus sekolah dan orang tua saya sudah meninggal. Jadi saya
harus bekerja hanya memulung untuk membiayai kehidupan saya dan
adik saya." Kata gadis itu.
"Saya cukup sedih mendengarnya, berapa umurmu dan umur adik
mu?", balas ibu tadi.
"Umur saya 15 tahun Bu, dan Adik saya berumur 10 tahun."
"Malang sekali nasib mu, Nak. Apakah kamu mau tingg bersama saya?
Kebetulan saya sudah menikah selama 10 tahun tapi sayang sekali
tuhan belum mengkaruniai saya seorang anak."
"Tinggal bersama Ibu? Apakah ibu sedang tidak bercanda." Kata
Manda.
"Buat apa saya bercanda, ayo tinggal bersama saya dan ajak adikmu
tinggal disini." jawab ibu itu.
Saat itu juga, ibu dan Manda menyusul adiknya yang ada di rumah
mereka, rumah mereka yang sangat sederhana hanya seperti gubuk
saja. Manda dan adiknya dibawa untuk tinggal bersama ibu itu dan
suaminya. Manda merasa sangat bahagia, karena semenjak itu ia bisa
sekolah lagi dan tidak perlu bekerja lagi. Ia juga percaya bahwa pada
dasarnya setiap orang akan di berikan jalan terbaik oleh tuhan setelah
ia melewati masalah yang bahkan sangat sulit untuk dihadapinya.
33