Page 79 - Vol. Edisi Semester 2 2024
P. 79
Sampai jumpa Layaknya bumi yang penuh akan
Terucap selalu mencipta rindu gaduh dan huru-hara
Di penghujung suatu waktu Kala luapan semalam yang menjelma
residu
Kala tak menentu
Ingatan yang melayang tanpa tau asal
Raga ini menggebu
Hanya memuat interaksi konstan
Malam menjadi kelabu
Turut berorientasi pada kebuntuan,
Tiap kali tak berjumpa
Andai rotasi waktu dapat berbalik
Relung hati terasa lara putaran
Diri ini meronta-ronta Myosotis tumbuh dan mati sekejap
Habis sudah tenaga Katamu, yang telah bersahabat
dengan rasa sesak
Menengadahkan kepala
Melontarkan rasa yang ada Sapamu seolah parasit,
Dalam senyap kau kirimkan kutukan
Menatap indah ia selena
Teka-teki rumit yang memuakkan
Yang akan selalu sama
Labirin hampa tanpa petunjuk arah
Pada tiap pasang netra
pulang
Diri itu Di sepanjang rute kematian
Akan paham dan tahu Aku dirundung jejak niskala
Betapa diri ini merindu Kuda kayu sebagai tipu daya
Rasa di relung kalbu Merusak intuisi yang tak berdaya
Sembuh hanya dengan bertemu
Ingin bersamamu selalu Lantas siapa yang lebih lancang?
Memaksa puing-puing bekas perang
tetap kokoh bertahan,
Atau seorang musuh lama,
yang bertamu tanpa undangan.
70