Page 78 - Vol. Edisi Semester 2 2024
P. 78
Lanjutan Puisi "Sebalik Indah Cinta"
Laut hanya kau pandang ombak Ayolah...
nya saja, tanpa kau risaukan Sadar.... Peka... Gunakan hati
guncangan yang akan dibuatnya bukan otak
Hujan hanya kau rasakan Laut, hujan, mawar mereka juga
ketenangannya tanpa makhluk yang memiliki nurani
menghiraukan petir dan badainya Bukan semata hanya sebagai
penghibur diri
Jika itu yang terjadi maka bukan Bukan lukisan yang hanya kau
cinta yang kau punya nikmati
Tetapi suka...
Ya...suka Mereka juga butuh tempat
Kau hanya menerima indahnya kembali
saja Mereka juga membutuhkan kasih
Tanpa berpikir keindahan itu ada Mereka perlu tempat untuk
karena luka yang diberikan meluapkan emosi
sebelum nya Mereka juga ingin bahagia dengan
versinya sendiri
Obsesi pikiran mu yang hanya Bukan penulis yang berkata kata
S
ingin menikmati tenang nya saja Bukan penyair dan bukan tokoh
lantas meninggalkan nya saat kau drama A
sudah merasa damai
M
Dimana nurani mu wahai nona? Ini tentang bagaimana kesetaraan
Bagaimana logika mu itu bekerja hati dan pikiran
I
tuan? Tentang bagaimana tuan dan
Apa tidak pernah ada dalam hati nona tahu apa yang alam
R
dan pikir kalian jika sesuatu yang inginkan
kalian suka itu juga butuh tempat Di sebalik kecintaan pada suatu
kembali? keindahan A
Tidak kah kalian bertanya apakah Ada luka, ada emosi yang ingin
keindahan itu juga butuh indah mereka lampiaskan
dalam versinya sendiri? Jangan sesekali kau gunakan
egois mu hanya untuk sekedar
menikmati ketenangan
69