Page 13 - ekspresi edisi Maret 2022
P. 13
Cermin Ekspresi
Cermin
Ekspresi
Cerita Mini Edisi Maret 2022
Cerita Mini
Kisah ini diawali dengan seorang remaja— Jadi, apalagi yang perlu diragukan?
yang kiranya seumuran dengan kita-kita Memangnya mau jadi seperti remaja itu?
semua—yang mempunyai mimpi dan harapan Memangnya ingin impian-impian terkubur
besar untuk menjadi musisi hebat. begitu saja tanpa ada kesempatan lagi untuk
Keinginannya ini segaris dengan bakatnya mewujudkannya? Memangnya yakin
yang tidak jauh-jauh dari seni, yakni penyesalan tak akan datang di kemudian hari?
kepandaiannya memainkan gitar dan betapa
merdu suara nyanyiannya terdengar. Tak Tumbuhkanlah keyakinan dalam diri. Mari
hanya itu, konon, dia pandai pula merangkai buang jauh-jauh keraguan dan pemikiran
bait demi bait lirik dan meramunya dengan buruk. Saatnya untuk maju dengan berani,
alunan musik. Lagu buatannya sangat bagus; melangkah pasti, dan menunjukkan pada
tak sedikit temannya yang bilang begitu, dunia kalau kita semua adalah sosok-sosok
bahkan smpai ada pula yang bercanda akan hebat, bukan?
membayar berapapun supaya bisa
mendengarkan lagunya seumur hidup.
Sayangnya, pujian-pujian kawannya tidak
cukup untuk membuang jauh-jauh keraguan
dan ketakutan yang remaja itu miliki. Ya,
mungkin orang-orang di sekitarnya menyukai
lagu dan suaranya, tapi bagaimana dengan
orang-orang di belahan lain negeri ini? Ya,
pujian dari tetangganya terdengar
menyenangkan sampai mampu membuat
kupu-kupu beterbangan di perutnya, tapi
apakah yang dikoarkan oleh mereka adalah
kejujuran? Begitu kiranya ia berpikir.
Sebuah pemikiran yang buruk, yang hanya
akan menghambat perkembangan diri, yang
tentunya belum pasti benar; tapi remaja itu
justru memegang erat-erat pikiran dan
keraguannya itu. Alhasil, ia tak berani tampil.
Pada akhirnya, bakatnya tenggelam sia-sia dan
frasa “musisi hebat” hanya berakhir jadi angan
saja untuknya.
7
Wadah Kreasi SMA Negeri 7 Purworejo